Ada hal yang menarik dari aikido dan budō. Ketika kita memikirkan tentang sepak bola atau bulutangkis, maka yang paling menarik adalah kita bisa bersenang-senang bersama teman-teman sambil meningkatkan kemampuan bermain kita. Namun, ketika kita memikirkan aikido yang termasuk dalam budō, maka semua yang berhubungan dengan budō tidak hanya mementingkan peningkatan kemampuan bermain. Budō, yang di dalamnya juga ada kendo, judo, karatedō, dan yang lainnya, juga mementingkan dan malah lebih mementingkan pada pembinaan karakter pelakunya.
Hal tersebut, salah satunya, dilatarbelakangi oleh sejarah Jepang. Jepang kuno tidak memiliki agama yang berasal dari Jepang sendiri. Tidak seperti sebagian negara di luar Jepang yang memiliki agama dari negaranya sendiri yang lalu dijadikan pedoman moral masyarakatnya. Pedoman moral masyarakat Jepang kuno sebagian besar berasal dari budō. Hal tersebut terjadi karena budō memiliki semua ajaran yang diperlukan untuk menjadikan orang Jepang yang ideal.
Contoh: di masa kini, tak peduli seberapa ahli seseorang dalam menebas sasaran dengan pedangnya, dia sudah bisa dianggap tidak punya kesempatan sama sekali untuk bisa beradu pedang dengan siapa pun. Sehingga bisa dianggap tidak ada gunanya sama sekali untuk menjadi seorang ahli pedang. Menjadi seorang ahli pedang di masa kini bisa dianggap hanya untuk memuaskan diri sendiri.
Aikido dan Budō vs. Sport
Penekanan pada pembinaan karakter inilah yang membedakan budō dengan sport. Dengan budō, kita bisa membina karakter lewat cara kita menangani hubungan hierarkis yang ketat. Bisa juga lewat cara kita merawat barang-barang. Bahkan bisa juga lewat cara kita memperlakukan para guru, senior, teman sebaya, dan junior. Ketika kita sudah memahami dan mendapatkan karakter-karakter mulia tersebut, kita bisa berinteraksi dengan orang lain secara sopan di mana pun. Hal tersebut sangatlah bermanfaat bagi kita sepanjang masa.
Kemudian, ada kesalahpahaman yang dilakukan sebagian orang. Mereka menganggap budō dan aikido sebagai suatu cara untuk mengalahkan orang lain saat berkelahi. Aikido bukanlah tentang berlatih cara mengalahkan orang lain saat berkelahi. Melainkan tentang mendapatkan perdamaian dengan cara berusaha sebaik mungkin untuk menghindari perkelahian dengan orang lain. Aikido juga tentang menghasilkan aura yang menyatakan, “Hei, saya jago, lho. Kalau kita berkelahi, kamu pasti kalah. Kamu masih mau berkelahi? Karena saya belum mau berkelahi denganmu, ayolah, kita berteman saja.” Hal semacam ini tidak bisa dihasilkan cuma dengan cara berteriak dengan lantang. Melainkan kita harus berlatih untuk menghasilkan aura semacam ini.
Penutup
Itulah yang menarik dari aikido dan budō, yaitu kita bisa membina karakter sehingga kita bisa memperlakukan orang lain dengan penuh sopan santun. Selain itu, kita juga bisa menghasilkan suatu aura yang membuat orang lain enggan untuk mengganggu apalagi berkelahi dengan kita. Akibatnya, kita bisa berteman dengan lebih banyak orang yang membuat hidup kita menjadi lebih damai.